Sabtu, 29 November 2014

STRATEGI PELAKSANAAN PERILAKU KEKERASAN

STRATEGI PELAKSANAAN PERILAKU KEKERASAN

Masalah Utama        : Perilaku kekerasan
  
A.    PROSES KEPERAWATAN
1.      Riwayat klien
Klien adalah nyonya W yang berusia 27 tahun. Ny. Y sudah 3x keluar masuk RSJ HB.Saanin Padang. Alasannya dirawat karena sering marah, kesal, Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam, Merusak dan melempar barang‑barang. Klien selalu malas untuk minum obat jika keadaannya mulai membaik, halusinasi akan kambuh. Itu yang membuat klien selalu keluar masuk RSJ.

2.      Pengkajian :
a.       Data Subyektif :
·  Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.
· Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal atau marah.
·  Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
b.      Data Obyektif :
·  Mata merah, wajah agak merah.
·  Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.
·  Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
·  Merusak dan melempar barang‑barang.
3.      Diagnosa keperawatan : Perilaku kekerasan

B.     STRTEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1.      Tindakan keperawatan untuk pasien
a.       Tujuan
1)      Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
2)      Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
3)       Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya
4)       Pasien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukannya
5)       Pasien dapat menyebutkan cara mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya
6)      Pasien dapat mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik, spiritual, sosial, dan dengan terapi psikofarmaka.

b.      Tindakan
1)      Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan saudara. Tindakan yang harus saudara lakukan dalam rangka membina hubungan saling percaya adalah:
a)      Mengucapkan salam terapeutik
b)       Berjabat tangan
c)       Menjelaskan tujuan interaksi
d)     Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien


2)      Diskusikan bersama pasien penyebab perilaku kekerasan saat ini dan  yang lalu

3)      Diskusikan perasaan pasien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan
a)      Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara fisik
b)      Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara psikologis
c)      Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara sosial
d)     Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara spiritual
e)      Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara intelektual

4)      Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan pada saat  marah   secara:
a)      Verbal
b)      terhadap orang lain
c)       terhadap diri sendiri
d)      terhadap lingkungan

5)      Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya

6)       Diskusikan bersama pasien cara mengontrol perilaku kekerasan secara:
a)    Obat
b)   Fisik: pukul kasur dan batal, tarik nafas dalam
c)    Social/verbal: menyatakan secara asertif rasa marahnya
d)   Spiritual: sholat/berdoa sesuai keyakinan pasien

7)      Latih mengontrol perilaku kekerasan dengan patuh minum obat:
a)    Latih pasien minum obat secara teratur dengan prinsip lima benar (benar nama pasien, benar nama obat, benar cara minum obat, benar waktu minum obat, dan benar dosis obat) disertai penjelasan guna obat dan akibat berhenti minum obat
b)   Susun jadwal minum obat secara teratur



8)      Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara fisik:
a)              Latihan nafas dalam dan pukul kasur – bantal
b)             Susun jadwal latihan dalam dan pukul kasur – bantal
c)              Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara sosial/verbal
d)            Latih mengungkapkan rasa marah secara verbal: menolak dengan baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik
e)              Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal.

9)      Latih mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual:
a)              Latih mengontrol marah secara spiritual: sholat, berdoa
b)             Buat jadwal latihan sholat, berdoa

10)  Ikut sertakan pasien dalam Terapi Aktivitas Kelompok  Stimulasi Persepsi mengontrol Perilaku Kekerasan

SP I RESIKO PRILAKU KEKERASAN

1.      Fase Orientasi
a.       Salam Terapeutik :
Assalamualaikum bu, perkenalkan nama saya Mayang Shelfi senang dipanggil mayang, saya mahasiswa keperawatan dari Universitas Andalas Padang, saya akan merawat ibu dari jam 8 pagi sampai jam 2 siang nanti. Nama ibu siapa?, senang dipanggil apa?.
b.      Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana perasaan ibu pada pagi hari ini?,
c.        Kontrak : 30 menit
·         Topik :
Baik lah bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang penyebab marah ibu dan cara mengontrol rasa marah yang ibuk rasakan.
·         Waktu :
Mau berapa lama kita berbicang-bincang bu? bagaimana kalau 30 menit?
·         Tempat :
Dimana ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau disini saja.

2.      Fase Kerja
Apa yang menyebabkan ibu marah? pada saat penyebab marah itu ada, apa yang ibu rasakan? Jadi saat ibu marah ibu merasakan dada ibu berdebar-debar. Ada lagi ibu? Kalau mata melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal, apakah ibu merasakannya? Setelah itu apa yang ibu lakukan agar rasa marah itu hilang? Jadi ibu memecahkan piring ? apakah dengan memecahkan piring rasa marah ibu bisa hilang?. Menurut ibu apa kerugian yang ibu lakukan? Betul, piring jadi pecah dan ibu mertua ibu tambah marah dengan ibu. menurut ibu adakah cara lain yang lebih baik? Bagaimana kalau kita belajar cara mengontol kemarahan tanpa menimbulkan kerugian? Jadi cara mengontrol marah itu ada 4 yang pertama dengan patuh minum obat, kedua kegiatan fisik seperti tarik nafas dalam dan pukul bantal, ketiga cara sosial atau verbal dan yang terakhir cara spiritual.

Baik, sekarang kita akan belajar mengontrol perasaan marah dengan cara pertama yaitu tentang  pentingnya minum obat dan tentang cara minum obat yang benar. Apakah ibu sudah mendapatkan obat dari dokter? Obatnya ini bu, ibu perlu minum obat ini secara teratur agar pikirannya jadi tenang dan tidurnya juga menjadi nyenyak. Obatnya ada tiga macam ibu, yang warnanya orange  namanya CPZ, yang warna putih namanya THP, dan yang warna merah jambu ini namanya HLP. Semua obat ini harus w minum 3 kali sehari yaitu jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam.
Bila nanti setelah minum obat mulut ibu terasa kering, untuk membantu mengatasinya dengan mengisap-isap es batu atau dengan minum air putih, dan jika ibu merasa mata ibu berkunang-kunang, ibu sebaiknya istirahat dan jangan beraktifitas dulu.
Sebelum minum obat ini ibu harus lihat dulu label yang menempel di bungkus obat, apakah nama ibuk W yang benar tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum, jam berapa obanya diminum dan cara minum obatnya.
Ibu harus secara teratur minum obat dan jangan pernah menghentikan minum obat sebelum konsultasi dengan dokter.

2.      Fase Terminasi
a.        Eavaluasi subjektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara mengontrol rasa marah dengan cara minum obat yang benar? Iya jadi yang menyebabkan ibu marah adalah karena tidak dianggap sama mertua ibu dan ibu memecahkan piring kalau itu terjadi, sehingga akibatnya mertua ibu jadi tambah marah
b.      Evaluasi objektif :
Coba ibu sebutkan lagi cara minum obat yang benar? Bagus.
c.       Rencana Tindak Lanjut
Sekarang mari kita masukan minum obat dalam jadwal.
d.      Kontrak
·         Topik :
Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melihat sejauh mana ibu melaksanakan minum obat dengan  teratur,serta apakah hal tersebut dapat mencegah rasa marah
Besok saya akan kemari lagi dan kita akan latihan mengontrol marah kegiatan fisik yaitu tarik nafas dalam dan pukul bantal atau kasur.

·         Waktu :
Ibu mau jam berapa? Baik jam 10 pagi ya.
·         Tempat :
Tempatnya dimana ibu? bagaimana kalau disini saja, jadi besok kita ketemu lagi disin jam 10 ya w. Assalamualaikum ibu.

Rabu, 16 Juli 2014

Memanfaatkan waktu luang yang sempit, menjadikan tempat yang biasa untuk membuat moment yang luar biasa.

Walaupun hanya mempunyai waktu serta anggaran untuk liburan yang sedikit, siapa bilang gak bisa bikin liburan yang menyenangkan, liburan itu gak harus mahal dan jauh, masih banyak kok tempat terdekat yang gak perlu menghabiskan waktu dan uang yang banyak terutama buat mahasiswa, contohnya dengan mengunjungi tempat wisata alam dikota kamu bersama orang-orang terdekat yang bisa membuat sesuatu yang biasa menjadi luar biasa. Liburan itu akan terasa menyenangkan tergantung bagaimana seseorang menikmatinya dengan caranya sendiri, seperti mengenali kota mu sendiri.
Cara menikmati dan memanfaatkan waktu yang liburan yang singkat. bisa dengan mengunjungi tempat-tempat biasa bersama orang-orang yang belum tentu akan kita temui dalam waktu yang lama contohnya teman sekolah atau teman kuliah yang suatu saat cepat atau lambat akan berpisah dan menjalani kehidupan masing-masing. 
Memanfaatkan waktu luang disela-sela praktek lapangan gerontik @pantai gandoriah pariaman.
PKL TERPADU Sijunjung